Langsung ke konten utama

Pasca New Normal untuk Indonesia


New Normal adalah suatu kondisi yang memaksa manusia untuk melakukan hal di luar kebiasaan sebelumnya. COVID-19 membuatnya berjalan lebih cepat. Pemerintah Indonesia berencana untuk berangsur-angsur beralih ke kondisi normal baru (new normal) dalam menghadapi pandemi COVID-19. Rencana ini secara tidak langsung disampaikan Presiden Joko Widodo pertama kalinya pada 6 Mei 2020.

Persiapan penerapan kebijakan new normal agaknya mulai terlihat saat Jokowi meninjau kesiapan fasilitas umum di stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Bundaran Hotel Indonesia. Keputusan pemerintah menuju new normal tersebut mengacu pada parameter penurunan reproduction rate (RO) atau daya tular virus. WHO menetapkan RO dibawah 1 bagi negara yang akan menuju ke arah new normal. Saat ini, RO Indonesia tercatat sebesar 2,5. Artinya, seorang penderita COVID-19 dapat menularkan kepada 2,5 orang di Indonesia. Namun menurut Menteri Bappenas Suharso Monoarfa, perlu waktu 14 hari untuk memastikan angka RO berada di bawah 1. Jika angka RO diharapkan turun untuk menuju new normal, tentunya hal tersebut diikuti dengan menurunnya kasus harian baru.

Dua hari berturut-turut jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga melampaui 1.000 per hari setelah ditetapkannya new normal. Masyarakat dianggap kurang disiplin dalam menerapkan new normal saat beberapa daerah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi hari ini, Jumat (26/6) sebanyak 1.240 kasus. Dengan demikian, jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 51.472. Sebelumnya, pada Kamis (25/6), jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi positif sebanyak 1.178.

Angka ini berpotensi bertambah karena aktivitas masyarakat mulai meningkat pasca ditetapkannya new normal. Orang-orang mulai pergi ke pasar, ke tempat-tempat umum, atau bekerja di kantor.

Sayangnya, peningkatan aktivitas masyarakat ini tak disertai dengan peningkatan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan. Di banyak tempat, orang masih bebas berkerumun tanpa jaga jarak dan mengenakan masker.

Jika kebiasaan ini terus berlangsung, tentu cita-cita untuk memulihkan ekonomi dan menurunkan kurva penularan bagai panggang jauh dari api alias enggak mateng. Dengan demikian, bisa-bisa new normal bukannya jadi anugerah tetapi justru jadi bencana. Semoga saja tidak demikian.
5 hal yang menjadi kebiasaan saat kebijakan new normal dijalankan :

1. Pemanfaatan teknologi
Sebelum mewabahnya virus Corona, sejumlah restoran sebenarnya telah banyak yang menerapkan kebiasaan berbasis teknologi seperti saat memesan menu. Para pengunjung biasanya memilih dan memesan menu menggunakan tablet yang disediakan oleh restoran. Bila nantinya new normal dijalankan, bukan tak mungkin peran manusia di sebuah restoran akan diminimalisir lantaran banyak diambil alih oleh alat yang canggih. Hal tersebut tentunya akan semakin mengurangi kontak fisik yang terjadi pada tiap-tiap manusia.

2. Jumlah Pengunjung Dibatasi
Selain pemaksimalan teknologi, pembatasan jumlah pengunjung dalam suatu waktu bisa saja terjadi. Pengelola restoran mungkin tidak akan membiarkan tempat usahanya diisi pengunjung secara 100%. Hal itu dimaksudkan untuk tetap mematuhi aturan jaga jarak atau physical distancing sebelum vaksin Corona benar-benar ditemukan.

3. Wajib pakai alat pelindung diri
Setiap individu yang berada di dalam restoran sudah seharusnya memperhatikan kesehatan diri sendiri. Masker dan hand sanitizer mungkin akan menjadi barang wajib bagi setiap orang bila nantinya new normal mulai diberlakukan. Bila sedang makan, face shield sepertinya terasa lebih memudahkan dibandingkan masker.

4. Bawa Alat Makan Sendiri
Hal selanjutnya yang mungkin terjadi saat new normal dimulai adalah kebiasaan membawa alat makan sendiri. Mulai dari sendok, garpu, botol atau tumbler, atau bahkan wadah makanan. Terdengar repot memang, namun hal itu bisa saja menjadi perlindungan yang efektif. Itu termasuk bawa alat makan sendiri ke kantor atau ke sekolah. Tak lagi bisa alat makan dipakai rame-rame, meski dicuci ulang.

5. Modifikasi tempat duduk
Restoran biasanya menyediakan meja makan dan tempat duduk yang memungkinkan pengunjungnya untuk tetap berinteraksi. Selain itu, hal tersebut juga memudahkan pembeli menikmati menu porsi besar untuk beberapa orang. Namun, bila nantinya new normal dimulai mungkin saja pihak restoran akan memodifikasi meja makan dan tempat duduknya. Setiap tempat duduk bisa saja akan diberi sekat berupa plastik bening.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asteroid Raksasa yang Pernah Menghantam Bumi

Annyeonghaseyo... Welcome back to my blog Kali ini aku akan membahas tentang Asteroid Raksasa yang Pernah Menghantam Bumi,, daripada penasaran soo langsung aja yuu simak penjelasan dibawah ini  Badan Antariksa Amerika (NASA) melalui NASA's Center for Near Earth Studies (NEA) menyebut bahwa sebuah asteroid seukuran bukit bakal melintasi bumi pada 29 April 2020. Asteroid itu diberi nama 1998 OR2 dan memiliki panjang mencapai 2,5 mil atau 4,1 kilometer. NASA memprediksi asteroid itu tidak akan berbahaya bagi bumi. Sebab, asteroid itu akan melewati Bumi pada jarak 4 juta mil atau 6 juta km. 1998 OR2 ditemukan pertama kali pada 24 Juli 1998. Asteroid ini merupakan bagian dari asteroid Amor, yang terletak dekat dengan bumi. Meski tidak berbahaya, ternyata ada sejumlah asteroid yang tercatat pernah menghantam bumi dan menyebabkan kerusakan cukup serius. Kawah Vredefort Kawah Vredefort adalah kawah tabrakan terbesar yang pernah ditemukan di Bumi, sebuah m...

Contoh Konflik di suatu Perusahaan atau Organisasi

KONFLIK DALAM PERUSAHAAN Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli : 1.       Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (197 7), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan. 2.      ...

Covid 19 : membangun kembali semangat toleransi manusia di indonesia

PEMERINTAH telah menyatakan wabah virus corona sebagai bencana nasional. Maka, harus ada upaya gotong royong, sinergi sumber daya dan strategi dari semua komponen bangsa menghadapi rasa cemas yang dirasakan masyarakat internasional dan tentu masyarakat Indonesia.  Apalagi, dari hari ke hari, jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat signifikan. Catatan ini telah menimbulkan kepanikan dan silang pendapat yang ditimbulkan di luar konteks penanganan virus itu sendiri, bahkan menjadi komoditas politik dan ekonomi.  Mari hilangkan pertikaian, politisasi, dan saling nyinyir seperti saat menghadapi konstestasi politik. Perang melawan virus corona adalah arena perjuangan kemanusiaan, bukan arena politik maupun ekonomi. Kita kecam oknum dari unsur mana pun yang menjadikan bencana Covid-19 sebagai komoditas politik maupun komoditas ekonomi, seperti yang dilakukan oleh oknum yang tidak memiliki empati kemanusiaan dengan memanfaatkan kepanikan masyarakat.  Mari belaj...