Annyeonghaseyo, Welcome back to my blog
Kali ini saya akan membahas
tentang Planet Mars, akhir-akhir
ini banyak sekali organisasi yang ingin mengirimkan astronot menuju planet
Mars, bahkan ada yang menargetkan pembangunan koloni manusia di sana. Banyak juga
yang bertanya apakah bisa manusia tinggal di Planet Mars ?? Apakah disana ada
air ?? Apakah disana ada oksigen ?? Nah maka dari itu saya akan membahas
tentang penelitian yang dilakukan di Planet Mars, agar bisa memberi pemahaman
yang lebih luas tentang Planet Mars. Okehh langsung aja yaa kita kenalan dulu yuu sama Planet Mars…
1.
Mars The Red Planet
Mars adalah
planet tetangga bumi, Mars sering juga disebut sebagai planet merah karena dari
jauh Mars tampak berwarna kemerah-merahan. Letak Mars berada di urutan keempat
dari matahari, ukuran Planet Mars hanya setengah dari ukuran Bumi dan
daratannya berbatu akibat vulkanisme, gempa, gerakan kerak Mars, dan peristiwa
atmosfir seperti badai debu,dll. Temperatur udara di Mars cukup rendah yaitu
-87° sampai -5° di Bumi temperature udara seperti itu dapat membuat air
membeku, Tekanan udaranya pun cukup rendah serta komposisi udara yang sebagian
besar adalah Karbon dioksida, Nitrogen, dan Argon, Manusia pun harus
menggunakan alat bantu pernafasan jika ingin berada di Planet Mars.
Berikut ini adalah Biodata Planet Mars, ternyata Mars juga punya
biodata lohh
Diameter : 6.794 km
Massa : 6,4185
1023kg (0,10744 x bumi)
Volume : 1,6314
1011 km (0,150 bumi)
Jarak rata-rata dari
matahari : 227,9 juta km
Kecepatan mengelilingi
matahari : 24,13 km/second
Kepadatan
rata-rata : 3,93 kg/m
Gravitasi di
permukaan : 3,693 m/s²
Temperature di
permukaan : -87° sampai -5°C
Sejarah
Penelitian Planet Mars
Mengamati
Permukaan Planet Mars
Penelitian terhadap planet
Mars sedikit lebih maju ketika Galileo Galilei membuat teleskop untuk mengamati
Mars pada 1609 namun pengamatan dengan teleskop sederhana belum dapat
memberikan gambaran permukaan Mars dengan jelas bahkan sering keliru
penafsirannya, misalnya Christian Huygens yang membuat sketsa Mars pada tahun
1659 menyatakan bahwa bagian gelap palnet Mars adalah wilayah hijau Huygens
juga menduga bahwa Planet Mars dihuni oleh makhluk cerdas kemungkinan adanya
makhluk cerdas di planet Mars ini menjadi salah satu alasan para ilmuwan
mengamati planet Mars. Berkat kecanggihan teknologi sekarang planet Mars telah
banyak diketahui sebagai planet mati yang tidak berpenghuni.
Kita juga dapat mengamati
planet Mars dengan teleskop yaitu ketika planet Mars berada di jarak yang
paling dekat dengan bumi, bisa dilihat dengan teleskop medium berukuran 4.5 - 8
inchi pada perbesaran lebih tinggi akan memperlihatkan permukaan planet Mars
yang cukup detail hanya saja atmosfer bumi akan menyebabkan banyak gangguan
sehingga kita harus menunggu beberapa saat untuk melihat Mars lebih jelas.
Untuk melihat planet Mars juga dapat dilakukan tanpa menggunakan teleskop,
sayangnya hanya bisa melihat planet Mars tanpa alat bantu di pagi hari sebelum
fajar setelah itu agak sulit untuk melihat planet Mars, tanpa alat bantu planet
Mars tampak berupa bola kemerah-merahan.
Mars
Memiliki Dua Satelit
Planet mars telah lama
diduga memilik satelit, Astronom berusaha mencarinya dan Asaph Hall III
berhasil menemukan dua satelit planet Mars pada tahun 1877, dua satelit atau
bulannya planet Mars ini diberi nama Phobos dan Deimos. Asaph Hall III
menemukan Phobos dan Deimos dengan menggunakan teleskop 26 inchi (66cm),
refactor terbesar saat itu di United States Naval Observatory, Washington DC.
Jauh sebelum Hall menemukan Phobos dan Deimos, Johannes Kepler (1571-1630)
telah memperkirakan keberadaan satelit planet Mars tersebut. Johannes
berpendapat, jika Jupiter mempunyai 4 satelit dan bulan memiliki 1 satelit,
kemungkinan Mars memiliki 2 satelit.
Phobos mengelilingi Mars semakin dekat yaitu 1,8 m setiap
100 tahun, akibatnya jarak antara Phobos dan Planet Mars semakin dekat dan
diperkirakan Phobos akan menabrak Planet Mars 50 juta tahun lagi. Setelah
Phobos hancur akan terbentuk cincin yang mengelilingi Planet Mars dari potongan
Phobos yang telah hancur.
Mars
dalam Sejarah Manusia
Nama Planet Mars diambil dari nama dewa perang Roma. Sebelum
para astronom sepakat dengan nama Mars, beberapa kebudayaan mempunyai nama yang
berbeda untuk Mars. Misalnya Astronom Babylonia menamakan Planet Mars dengan
nama Nergal,
nama Negral diambil dari nama dewa api, perang, dan penghancur. Dalam mitologi
Yunani, Dewa Negral sama dengan Ares sang dewa perang. Oleh karena itu, di masa
Plato filsuf Yunani menyebut Planet Mars dengan sebutan star of Ares. Bangsa
Mesir kuno menamakan Planet Mars dengan sebutan Horus of the Horizon, kemudian
diganti dengan nama Her Deshur atau Horus
the Red. Bangsa Ibrani menyebut Planet Mars dengan nama Ma’adim.
Sedangkan dalam kebudayaan Cina dan Korea, Planet Mars dikenal sebagai the
firestar, berdasarkan mitos Siklus dari lima elemen atau Wu Xing.
Mars
Fever
Pada akhir abad 19, demam Mars melanda dunia, perbincangan
tentang kehidupan di Planet Mars dan makhluk cerdas yang mneghuni Planet Mars
terjadi dimana-mana. Pemicu ketertarikan masyarakat dunia terhadap Planet Mars
adalah penelitian yang dilakukan oleh sebagian astronom, misalnya Giovanni
Schiaparelli. Pada September 1877 ketika posisi Planet Mars dekat dengan bumi,
Schiaparelli mengamati Planet Mars menggunakan teleskop 22 cm di Milan, Italia.
Schiaparelli membuat peta Planet Mars yang memuat semacam kanal sehingga
memunculkan dugaan bahwa Planet Mars dihuni oleh makhluk cerdas. Astronom
lainnya seperti Henri Joseph Perrotin dan Louis Thollon mendukung ide kanal
tersebut.
Buku tentang Planet Mars serta kehidupannya yang diterbitkan
Percival Lowell pada tahun 1894, semakin mempengaruhi masyarakat. Lowell
menuliskan buku berdasarkan pengamatannya dengan teleskop 300 mm dan 450 mm.
laporan pengamatan Nikolla Tesla terhadap sinyal berulang yang diduga dari
Planet lain pada 1899 bagai menguatkan dugaan Schiaparelli bahwa Planet Mars
dihuni oleh makhluk cerdas. Sejak saat itu, kisah-kisah fiksi tentang kehidupan
di Planet Mars bermunculan. Di kemudian hari, barulah astronom menyadari apa
yang dimaksud dengan kanal oleh Schiaparelli hanyalah sebuah ilusi optic
belaka.
Salah satu karya fiksi tentang Planet Mars yaitu The
war of the worlds merupakan scenario fiksi ilmiah yang terbit pada
1898, karya dari H.G. Wells itu bercerita tentang penyerangan makhluk Planet
Mars terhadap bumi. Sebuah radio Amerika pada tanggal 30 oktober 1938
mengadaptasi The war of the worlds dalam sebuah program siaran langsung,
siaran ini menimbulkan kepanikan masyarakat yang menyangka penyerangan tersebut
benar-benar terjadi.
Sumber:
My First
Cartoonal Encyclope Bee seri Mission To Mars
Komentar
Posting Komentar